Dalam satu tahun, 1 triliun kantong plastik digunakan oleh dunia. Setiap orang menggunakan sekitar 170 kantong plastik tiap tahun. Ini berarti setiap satu menit-nya 2 juta kantong plastik yang dibuang.
Kantung plastik terbuat dari polyethene (PE), suatu bahan thermoplastic yang lebih dari 60 juta ton bahan ini diproduksi setiap tahun di seluruh dunia terutama menjadi kantung plastik.
>>Untuk memproduksi 1 ton plastik diperlukan 11 barel minyak mentah (BBM) Di negara-negara maju, penggunaan plastic shopping bags (kantung plastik belanjaan) di toko dan supermarket mulai dibatasi dan digantikan dengan paper bags (kantung kertas) yang terbuat dari kertas yang dapat didaur-ulang. <<
Di San Francisco (AS), toko dan supermarket yang masih menyediakan kantung plastik dikenakan denda $100 (hampir Rp 1 juta) untuk pelanggaran pertama kali, dan meningkat denda $200 untuk pelanggaran berikutnya dan jika masih melanggar dikenanakan denda $500.
Di Australia, toko-toko menjual “green bags” seharga satu dollar saja namun bisa dipakai berkali-kali.
Di Perancis, supermarket (seperti Carrefour) “memaksa” konsumennya untuk membeli plastik yang dapat dipakai berulang (reusable plastic) dan Tas kain non-tenun (non-woven bags). Di Inggris, beberapa toko besar (seperti Tesco dengan “Green Bag Scheme”) memberi discount khusus senilai 1-4 Poundsterling bagi pembeli yang membawa sendiri Tas dari rumah.
Apa “Dosa” Kantung Plastik, sehingga kita harus mengurangi pemakaian Kantung Plastik?
Kantung plastik tergolong “barang sekali pakai” (single-use plastic shopping bags) sehingga memperbanyak sampah.
Kalau kita belanja bulanan di supermarket, sekali belanja kita akan “dihadiahi” paling sedikit 4 kantung plastik dalam berbagai ukuran.
Jakarta menghasilkan sekitar 6.000 ton sampah setiap hari, yang lebih dari setengahnya adalah sampah non-organik terutama plastik dan kertas. Sampah kantong plastik yang dibuang di Jakarta dapat menutupi 2600 lapangan sepakbola.
Baru bisa terurai di alam (biodegradble) dalam waktu 500 – 1.000 tahun, sehingga jika tercecer di tanah akan merusak lingkungan (menghambat peresapan air yang menyebabkan banjir dan merusak kesuburan tanah).
Pemerintah Bangladesh melarang kantung plastik karena dianggap sebagai penyebab banjir karena menyumbat saluran pembuangan air di musim hujan. Sekitar 3% plastik di dunia berakhir sebagai sampah yang terapung-apung di permukaan air, termasuk di laut yang menyebabkan kematian banyak ikan paus dan penyu karena sampah plastik tersangkut di pencernaan mereka.
Hanya 1% saja kantung plastik bekas yang dapat didaur ulang, terutama karena sulitnya memilah berbagai jenis plastik yang digunakan dan tak sebandingnya biaya recycle dengan harga jual produk recycle, sehingga hampir semua kantung plastik tinggal menjadi sampah. Pemulung saja ogah ambil sampah kantung plastik!
Untuk memproduksi plastik, setiap satu tahunnya diperlukan 12 juta barel minyak yang menghasilkan emisi gas rumah kaca perusak lapisan ozon (ditambah lagi sekarang terjadi krisis minyak yang mengakibatkan melambungnya harga BBM)
Bhutan, negara kecil di pegunungan Himalaya (di Asia Tengah dekat India) dalam Peringkat Kebahagiaan Dunia dinyatakan sebagai “negara berkembang yang penduduknya paling berbahagia” di dunia. Pemerintah Bhutan melarang Kantung Plastik dan Rokok karena memandang produk itu membuat warganya tidak bahagia.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Bantu selamatkan bumi dengan membawa tas sendiri saat berbelanja ke supermarket atau ke pasar tradisional (Ingatlah “kebiasaan baik” dari ibu atau nenek kita yang dulu ketika berbelanja ke pasar tradisional, selalu membawa sendiri tas belanja dari rumah).
Sebaiknya gunakan tas ramah lingkungan yang terbuat dari bahan kain yang dapat didaur-ulang.
Kini mulai tersedia “Kantung Plastik Ramah Lingkungan” (Bio-Degradable Plastic Bag) yang terbuat dari tepung singkong (maizena) dan dapat terurai 6 bulan sampai 5 tahun (bandingkan dengan plastik biasa yang baru terurai setelah 500 – 50.000 tahun). Namun ketersediaannya masih terbatas dan masih mahal (Rp. 1.000 per lembar).
Bawalah selalu Tas Ramah Lingkungan itu (di mobil atau di motor) sehingga selalu tersedia kapanpun Sobat greener membutuhkannya. Jadi tidak alasan, kamu “terpaksa” menerima kantung plastik. Mau memberi penjelasan akan bahaya-bahaya yang ditimbulkannya.
Jadilah “agen” penyelamat lingkungan di sekitar Sobat greener. Jika hanya membeli sedikit, mulailah mau/berani menolak “pemberian” kantung plastik dari toko dan masukkan barang belanjaan ke dalam tas Sobat greener. Ingat, kantung kresek adalah “bonus” yang tak berguna.
…Kurangi penggunaan kantong plastik kresek SEKARANG JUGA
Jika belum dapat menghentikan secara total, lakukanlah secara bertahap, misalnya hanya untuk digunakan untuk membuang sampah di tempat sampah (menjadi plastik sampah / trash bags). Jangan jadi “penimbun” dan “kolektor” kantung plastik tak terpakai yang memenuhi rumah sobat greener.
Segera enyahkan dari rumah alias “cuci gudang”
keluarga, teman, dan tetangga untuk mengurangi pemakaian kantung plastik.
©[FHI]
Label:
greenspiration
KANTONG PLASTIK TEROR BERBAHAYA
revoltnaline
Minggu, 30 Desember 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Fly Now!
Popular Posts
-
Lamtoro, petai cina, atau petai selong adalah sejenis perdu dari suku Fabaceae (=Leguminosae, polong-polongan), yang kerap digunakan dalam...
-
Dalam berkegiatan alam bebas dan utamanya pendakian gunung, sesuai pengalaman, bagi yang beragama Islam tentu tak ingin ( atau justru melu...
-
DAFTAR CHECKLIST PERLENGKAPAN KEGIATAN MENDAKI GUNUNG A. Perlengkapan Utama 1. Sepatu dan kaus kaki. 2. Ransel (frame pack, ukuran besar, 30...
-
Langkah seorang turis kadang terhenti ketika melalui metal detector di keamanan bendara. Beberapa benda yang dikenakan ternyata jadi sumbe...
-
Bagi beberapa orang, traveling dengan pesawat terbang adalah suatu hal yang baru. Jika Anda termasuk di dalamnya, ada baiknya membaca 6 ...
-
Indonesia bisa menurunkan emisi karbondioksida (CO2) jika gerakan hemat energi terus digalakkan. Jika penggunaan energi masih terjadi sepe...
-
Kita tahu bahwa hutan adalah bagian dari anugrah yang diberikan oleh Tuhan, dan ini wajib kita syukuri karna hutan bnyak memberikan manfaa...
-
Selain biaya makan dan transportasi, pengeluaran paling banyak saat traveling adalah akomodasi alias penginapan. Padahal, ada banyak car...
-
Selain minyak sereh untuk menangkal bahaya DBD, orang sering memanfaatkan kasiat jambu biji. Maklum banyak orang yang mengaku berhasil ter...
-
Volume peredaran kantung plastik yang cukup besar di Indonesia tak jarang membuat benda ini tercecer ada di jalanan, di luar tempat sampah...
Labels
- greenhealth (6)
- greenidea (6)
- greenspiration (10)
- greentips (12)
- traveltips (14)
0 komentar:
Posting Komentar