Mengurangi dampak pemanasan global salah satunya dengan menghemat energi listrik dan tentu sekaligus menghemat pengeluaran kita. Yuks disimak beberapa tips dibawah:
√ Lemari Es
Pintu lemari es harus ditutup rapat dan hanya dibuka seperlunya.
Jangan masukan makanan dan minuman yang masih panas kedalam kedalam lemari es karena akan membuat kulkas bekerja lebih berat.
Jauhkan lemari es dari sumber panas.
Isilah lemari es secukupnya.
Bersihkan kondensor secara teratur.
Konsumsi energi dari sebuah lemari es sama sekali tidak ada hubungannya dengan ukuran lemari es Sobat greener.
Sebagai gambaran, di pasaran, lemari es berukuran 400 liter akan mengonsumsi 106kWh/y. Lemari es model ini 5 – 15% lebih mahal namun akan menghemat energi dan uang Anda jauh lebih banyak. Biasanya produk ramah lingkungan ini berkualitas tinggi, tak perlu diservis sering-sering, dan tidak berisik.
Hindari lemari es dengan kompartemen freezer yang tergabung dengan kompartemen lain karena ia kurang efisien. Jadi lebih baik pilih lemari es dua pintu dengan ukuran freezer sesuai kebutuhan. Makin besar freezer, makin besar pula konsumsi listrik Anda. Jangan lupa periksa tingkat konsumsi energi lemari es Anda yang ada di buku panduan.
√ AC (Air Conditioning/pendingin ruangan)
Matikan AC bila ruangan tidak digunakan.
Atur suhu AC sesuai kebutuhan (sebaiknya tidak lebih dingin 5 derajat dari suhu luar), karena semakin dingin suhu semakin banyak energi listrik yang diperlukan.
Hindari kebocoran udara luar.
Pakailah timer switch untuk mengatur pemakaian sesuai kebutuhan.
√ Mesin Cuci Listrik
Gunakan mesin cuci hanya bila cucian Anda banyak.
Gunakan mesin cuci sesuai dengan kapasitasnya, isi air sesuai petunjuk.
Hindari penggunaan pengering listrik, gunakan panas matahari untuk pengeringan secara alami.
Beli mesin cuci dengan konsumsi listrik kurang dari 0.9 kWh/
siklusnya. Cek dalam labelnya.
Jika menggunakan mesin pengering, pastikan mesin cuci sobat greener mampu berputar dalam kecepatan 1600 atau bahkan 1800 rpm. Mesin pengering dengan putaran lebih hemat dibanding mesin pengering dengan pompa pemanas.
Mesin cuci yang efisien mampu menghemat air hingga 1.500 liter per tahun. Hemat listrik, hemat air, hemat biaya!
√ Setrika Listrik
Bersihkan bagian bawah sterika dari kerak/kotoran
Gunakan setrika otomatis karena lebih hemat listrik
Atur setrika listrik, sesuai dengan tingkat panas yang diperlukan.
√ Mesin Pompa Air
Gunakan pompa air untuk mengisi tempat penampungan air, bukan untuk menyalurkan air
Gunakan penampung air otomatis sehingga aliran listrik akan terputus/pompa berhenti bekerja jika bak sudah penuh
Gunakan air jika secara hemat dan cegah kebocoran air pada kran atau pipa.
√ Komputer
Untuk alasan praktis, pertimbangkan untuk membeli laptop dibanding desktop atau personal computer karena laptop mengonsumsi listrik lebih sedikit 5 kali daripada desktop. Ketika Anda sudah memiliki desktop dianjurkan menggunakan layar monitor LCD dibanding CRT.
Nyalakan fitur power management pada komputer Sobat greener. Screensaver tidak menghemat energi. Jadi lebih baik pilih blank screensaver. Periksa apakah komputer kamu sudah mendukung fitur Speedstep™ power management yang lebih baru dan mendukung penggunaan energi secara efisien.
Mematikan komputer Kamu setiap kali tidak digunakan akan memperpanjang usia penggunaannya. Membiarkan komputer menyala sepanjang tahun akan memakan lebih dari 1,000 kWh/y, atau setara dengan total konsumsi listrik seluruh rumah.
√ Gunakan sambungan kabel dengan satu steker untuk pemakaian komputer, modem, scanner, printer, monitor, speaker, atau stereo set Sobat greener. Jadi Kamu tinggal menekan satu tombol untuk mematikan semua alat elektronik.
Praktis untuk memotong penggunaan listrik lebih dari 200 kWh/y. Kamu tidak perlu menggunakan fitur “stand-by” sama sekali.
√ Minimalisir mencetak data dengan kertas (printing), terutama dengan laser printer, karena menyerap listrik lebih banyak dibanding inkjet printer.
DI KANTOR/ SEKOLAH
Matikan monitor komputer pada saat makan siang atau istirahat. Sebelumnya simpan dulu pekerjaan yang sedang menunggu diselesaikan.
Pastikan semua peralatan kantor dimatikan ketika malam hari atau pada saat akhir minggu.
Matikan layar komputer apabila sedang beristirahat makan siang.
Matikan lampu ketika ruangan tidak digunakan.
Hemat kertas (dan juga energi yang digunakan saat memproduksinya) dengan mencetak dikedua sisi dan dengan menggunakan kembali kertas bekas.@[204876742936764:]
Belilah perangkat kantor, seperti komputer, printer, dan mesin fotokopi yang hemat energi.
Bila perlu, atur "energy audit" secara berkala untuk gedung Kamu. Para ahli energi akan menganalisa kapan dan dimana saja terjadi pemborosan energi dan apa yang bisa dilakukan agar energi tersebut bisa digunakan secara lebih efisien.
Audit ini biasanya gratis. Termasuk audit untuk proses produksi dan kendaraan yang dipakai oleh semua pemakai gedung.
HITUNG SENDIRI PEMAKAIAN LISTRIK KAMU
Biaya listrik = Total kWh (jumlah pemakaian listrik) x lama pemakaian dalam jam x Tarif Dasar Listrik (sesuai kelompok golongan)
Tarif Dasar Listrik (TDL) menurut pln.co.id
Golongan R1 (< 2200 VA), 1 kWh = Rp 320,- untuk pemakaian sampai dengan 20 kWh
Golongan R2 (2200 VA – 6600 VA), 1 kWh = Rp 575,-
Golongan R3 (>2200 VA), 1 kWh = Rp 621,-
Misalnya, untuk sebuah lampu berdaya 100 watt yang digunakan selama 10 jam setiap harinya, konsumen di kelompok R1 harus membayar
= 0.1 kWh x 10 x 30 hari x Rp 305,- = Rp. 9,150,- sebulan.
Sementara apabila lampu tersebut diganti dengan lampu hemat energi berdaya 20 watt, konsumen hanya perlu membayar
= 0.02 kWh x 10 x 30 hari x Rp 305,- = Rp. 1,830,- sebulan.
Ganti Lampu 100 watt dengan lampu 20 Watt untuk pemakaian 10 jam/hari.
Coba dihitung:
Penghematan energi listrik/bulan:
(100W-20W) x 10 jam/hari x 30 hari = 2400 Wh = 2,4 kWh
Penghematan biaya/bulan:
Tarif R1 (< 2.200 VA) = rata-rata Rp. 320,- /kWh
2,4 kWh x Rp. 320,- = Rp. 768,-
Tarif R2 (2.200 – 6.600 VA) = Rp. 575,-/kWh
2,4 kWh x Rp 575,- = Rp. 1.380,-
Tarif R3 (>6.600 VA) = Rp. 621,-/kWh
2,4 kWh x Rp 621,- = Rp.1,490,-
Emisi CO2 yang direduksi/bulan:
Koefisien emisi CO2 di Indonesia menurut IPPC (1998) = 781.2621 gram/kWh
2,4 kWh x 781.2621 gr/kWh = 1.875 g = 1,875 kg CO2
Ini baru 1 alat elektronik. Ada berapa alat elektronik di rumah Anda?
We can make a difference
©[Repost Doc (29/03/12) FHI]
0 komentar:
Posting Komentar